Pages

Jumat, 08 Juni 2012

Fungsi dan Efektifitas Komisi 1 DPRD Kab. Serang pada Kebijakan yang Pro rakyat


Kabupaten Serang, resmi berdiri semenjak Sultan Maulana di angkat sultan Banten pertama pada tanggal 1 Muharam yang bertepatan pada tanggal 8Oktober 1526M. Hingga sekarang, kabupaten Serang telah mengalami perubahan yang pesat setelah Banten menjadi Provinsi. Dan baru beberapa tahun ini kabupaten Serang mendapatkan pemimpin baru, yaitu bapak Drs. H. A. Tufik Nuriman, MM, MBA dan wakilnya ibu Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE.
Mengenai kepemimpinan, sudah barang pasti sudah dapat di prediksikan bahwa akan di isi oleh orang-orang dari keluarga Ciomas atau minimal orang-orang kuning(pokoknya, partai yang berkuasa sekarang mah lewat deh). Karena di rasakan peran Kabupaten Serang ini sangatlah Vital. Selain sangat dekat dengan Ibukota Provinsi, Kabupaten Serang juga memiliki wilayah yang sangat luas. Mulai dari ujung anyer hingga berbatasan langsung dengan kabupaten Tanggerang. Maka dari itu lah sudah jelas mengapa peran Kabupaten Serang ini menjadi semacam kekuatan politik bagi Politikus di Banten ini.
Mengenai pemerintahan di Kabupaten Serang sendiri, sebenarnya ada semacam ‘politik feodalisme’ di dalamnya. Karena seperti yang telah di jabarkan di atas. Ada beberapa pihak yang sengaja memonopoli sumber daya-sumber daya yang ada di Kabupaten Serang ini demi menopang apa yang menjadi tujuan mereka. Aktivitas di tubuh pemerintahan tentunya menjadi Indikator bagaimana politikus yang terpilih dan pegawai pemerintahan menjalankan fungsinya. Fungsi sebagai pelayan dan pegabdi masyarakat.
Nah, setelah sedikit penjelasan di atas, lalu bagaimana dengan fungsi wakil rakyat-wakil rakyat yang ada di dalam sana? Seberapa efektifkah mereka dalam menjalankan tugas ‘kepemerintahan mereka’? Apakah mereka bagaikan buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya? Dan apakah apa yang mereka hasilkan itu adalah pro rakyat? Ataukah mereka bukan wakil rakyat, melainkan wakil Partai? Untuk menjawab hal tersebut, jum`at kemarin, 1 Juni 2012 kemarin saya sempat mewawancarai wakil rakyat dari Komisi 1 DPRD Kabupaten serang dari Fraksi PAN yang namanya tidak akan saya sebutkan karena adanya SOP dari yang sedang saya kerjakan.
Sebenarnya saya sudah membuat janji dengan anggota DPRD untuk proses wawancara, karena kami sedang mengerjakan tugas Komunikasi Politik. Sejak tanggal 28 mei 2012, waktu itu saya dan kawan-kawan di rekomendasikan untuk mengajukan surat ke Ketua DPRD Kabupaten Serang, kami pun meneyetujuinya. Lalu pada esoknya kami mengirimi SMS kepada  orang TU DPRD Kabupaten Serang, tapi “sedang dalam proses” balasnya. Kami pun menunggu. Dan pada hari rabu(30/6) teman kami bertanya soal prosedur bagaimana cara mendapat perizinan, kami pun memberi tahu langkah-langkahnya. Dan yang membuat kami terkejut adalah mereka sudah bertemu dengan anggota dewan yang mereka hendak di minta wawancara dan sudah mendapatkan kartu namanya. Dan selidik punya selidik, ternyata salah satu dari mereka memiliki Link yang memudahkan perjalanan mereka mencari anggota dewan. Sungguh Ironi, Nepotisme yang merupakan warisan Orde baru masih tertanam di badan wakil rakyat. Ketika saya sudah membuat janji dengan salah satu anggota Dewan dari komisi 1, hal ini saya tanyakan kepada beliau, waktu itu saya di terima di ruangan komisi 1 yang penuh dengan AC sehingga sangat kontras dengan keadaan di luar yang Luarrr biasa panasnya, karena jam sudah menunjukan pukul 11.10 WIB. Waktu itu di dalam ruangan terdapat 8 orang. Ada 4 orang anggota dewan, 1 orang staff, saya dan kedua orang teman saya. Dengan menggunakan baju batik dan sepatu pantovel yang terkesan perlente dia menjawab. “apakah teman Mahasiswa dalam proses menunggu kepastian sudah ada komunikasi dengan staff TU?” Ya, tentu saja bapak. Kami beberapa kali mengirimi SMS ke pihak TU dan jawabannya selalu saja “sedang dalam proses”, jawab saya. “harusnya teman Mahasiswa ini langsung saja datang ke TU lagi dan meminta konfirmasi secara langsung. Karena kerja kami di sini sangat banyak sekali. Ya jadi harusnya ada ‘face to face’ lah antara teman-teman dan TU. Hal ini bukannya mempersulit birokrasi, tapi memang sudah seperti itu prosedurnya.” Sekali lagi birokrasi yang berbelit belit mereka putar sedemikian rupa sehingga terkesan kami yang salah. Yasudah lah, memang adatnya seperti itu mungkin.
Pertanyaan berikutnya yang saya tanyakan menegenai apa sebenarnya tugas dia di DPRD ini. Yang saya fikir tugas mereka itu hampir seperti kentut, tidak bisa di lihat-tapi baunya sungguh mengganggu. Dia lalu menjawab “tugas kami di DPRD sebenarnya bukan membuat Undang-undang, tetapi merapatkan sebuah masalah yang nantinya akan di bahas dengan semua komisi, komisi 1, 2, 3,dan 4. Untuk selanjutnya di bahas dalam paripurna. Nah, tentang tugas kami ini, bisa anda lihat di website kami.” Tapi karena saya masih belum jelas saya menanyakan contoh Realnya. Dia pun menjawab singkat “kami mengurusi banyak bidang di pemerintahan ini. Untuk lebih jelasnya tentang apa saja yang telah kami rapatkan, bisa anda lihat di Ruang Risdang.” Karena saya kurang puas dengan jawaban tadi, saya menanyakan apakah hasil kerja mereka bisa di lihat dan di minta? “sebenarnya itu sifatnya umum dan bisa di lihat oleh siapa saja.” jawabnya.
Dan sebelum saya pergi ke gedung DPRD pun saya menyempatkan diri untuk mampir di Ramayana Serang untuk menguatkan data tentang pertanyaan saya kali ini. Dan benar saja, ketika saya masuk ke dalam Ramayana, terlihat beberapa orang dengan pakaian khas PNS sedang keluar masuk untuk berbelanja. Dan ketika saya bertanya tentang efektivitas UU ke pegawai negerian, dia mengelak “nah, kalau itu sih sebenarnya sudah di rumuskan oleh anggota sebelum saya. Cuma kalau dalam pelaksanaanya masih terlihat seperti yang anda saksikan. Maka hal itu adalah kehendak Satpol PP dalam prakteknya dari situ terlihat bahwai Undang-undangnya masih belum jalan, lalu saya konfirmasi. “kalau itu sih kembali ke dalam diri pegawainya saja yah. Bagaimana di mau menyadari tugas dan fungsinya. Disini kita sudah menjalankan fungsi kita. Dan kalau masih ada yang seperti itu, tanyakan saja pada diri masing-masing. kalau begitu, anda hanya gugur kewajiban saja dong? Desak saya kepada Bapak yang umurnya kira-kira sudah mencapai 45 tahunan. “terlepas dari gugur kewajiban atau tidak. Moralitas itu yah bukan kita yang atur.” Lagi-lagi ketidak pedulian anggota dewan yang berujung pada ketidak efektivan kinerja teman sejawatnya .
Sebenarnya, tugas komisi 1 ini sangatlah luas, antara lain mengurusi Otonomi daerah, atau yang biasa di singkat dengan Otda. Dan dengan mengutip dari buku ringkasan ke-lima saya. Mengutip dari buku merajut kembali keindonesiaan kita, milik bapak Hamengku Buwono ke-10. “Sebenarnya Otonomi daerah adalah dari kekuasaan yang terkumpul di pusat(sentripetal) menuju kekuasaan yang menyebar(sentrifugal). Bukannya sebagai perpindahan ‘sistem sentralisasi di pusat’ menuju ‘sistem sentralisasi di daerah’.Yang saya lihat di kabupaten serang ini hanyalah kemunduran saja. Yang kaya dan punya kekuasaan semakin kaya. Yang miskin tambah miskin. Beda seperti di Tanggerang dan Cilegon yang sudah terlihat ‘agak sedikit’ lebih maju. Sebenarnya apa yang salah dari Otonomi daerah di Kab Serang ini? Dia pun menjawab “Otonomi daerah itu sebenarnya meminimalisir konflik antara daerah dan pusat. Di sini lah bagusnya otonomi daerah (jawabannya mirip dengan soulsi yang ada di buku yang saya baca. Nampaknya dia pun sudah pernah membaca buku ini). Tapi yang jadi masalah adalah karena faktor wilayah kabupaten serang ini yang sangat luas sekali. Kami berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka ini melalui otonomi daerah. Sedikit menambahkan pertanyaan, dengan adanya Otda ini, saya beri contoh. Di daerah serdang sana banyak orang-orang kaya. Tetapi di daerah mancak sana, kebetulan saya pernah melakukan pendakian di Rawa danau. Disana banyak sekali orang miskin akibat Otda ini.  apa indikator kemiskinannya?” Nampaknya dia tidak memiliki Indikator orang miskin di dalam benaknya. Lalu secara perlahan saya jelaskan dari segi pendapatan dan faktor kelayakan jalannya. Akhirnya dia dapat berfikir juga. “kalau seperti itu, memang sedang kami upayakan. Dan kemarin saya baru saja pulang dari Mancak untuk melihat keadaan sekitar dan saya akan berusaha menyamakan kesejahteraan untuk mereka. Dan butuh waktu untuk mengetahui itu semua. Bayangkan saja, kabupaten Serang itu luas sekali ‘Bos’. Dari Ujung Anyer sampe mau ke Tanggerang. Jadi di Tunggu saja. dan berkat Otonomi daerah pun, akhirnya saya dan kawan-kawan saya harus segera meninggalkan gedung lama ini dan segera membangun gedung baru di Ciracas. Di karenakan gedung kita yang sekarang kita injak ini merupakan masih berada di kawasan Kota Serang. Ya mau tidak mau kita harus angkat kaki. Bukan begitu pak? (sambil meminta kepastian kepada temannya)”
Masih belum jelas dengan jawaban-jawaban dia. Lalu saya pertegas pertanyaan saya dengan menanyakan kebijakan mana yang telah anda buat, yang berjalan optimal dan benar-benar Pro rakyat?, karena ia bekerja di Legislatif. Karena saya rasa tidak ada satu pun dari kebijakan anda yang berjalan dengan optimal dan dapat di rasakan oleh rakyat kota Serang. “banyak kok, nanti bisa anda ambil di Risdang. Saya sedikit lupa dengan apa yang sudah berjalan.”,  sambil menyalakan sebatang rokok Sampoerna mild dari dalam saku bajunya yang baru di pakai sekitar 2/3 batang dan sambil mengecek Black berry miliknya.
Berlanjut ke pertanyaan berikutnya, saya bertanya tentang kasus yang terjadi Pada awal februari kemarin, komisi bapak di soroti karena kasus alat-alat karaoke. Nah, Di pasal 43, 44 dan 45 di jelaskan tentang hak dan kewajiban DPR. Lalu, apakah alat-alat tersebut termasuk kedalam hak bapak/ibu? Apakah alat-alat itu semua berperan dalam kesejahteraan rakyat? Sebagai orang yang di gaji oleh masyarakat, apakah untungnya alat-alat tersebut untuk rakyat? “kasus ini lagi yah? Hufft (sambil menghembuskan asap Sampoernanya ke udara), sudah saya beri klarifikasi sebenarnya di banyak kesempatan. Alat-alat ini sebenarnya kami gunakan untuk penunjang rapat sebagai pembesar suara. Dan alat-alat ini pun kami beli dengan duit hasil Urunan dan patungan kami. Jadi bukan pake uang rakyat.” Karena bosan untuk menjawab pertanyaan ini, mungkin jawabannya jadi singkat sehingga pertanyaan saya belum sempat ia jawab. Lalu saya mendesak dengan bertanya apakah ini ada fungsinya buat rakyat? “jujur, alat ini jarang kami gunakan. Kami terlalu sibuk untuk berada di dalam kantor. Kami seringnya berada di luar kantor. Kami di luar karena dalam proses kerja. Jadi alat ini kalau tidak ada rapat ya jarang di pake.”
            Hampir semua wakil rakyat di DPRD sebenarnya bukanlah wakil rakyat, melainkan wakil partai. Hal ini terbukti dengan banyaknya keputusan mereka yang seperti Gema. Nyaring berbunyi, tapi hanya menulangi dari si empunya suara. Dan hal ini saya coba tanyakan lagi. Mana yang lebih penting, apakah Kebijakan Partai/fraksi atau aspirasi rakyat? Dia menjawab “tentu saja aspirasi rakyat”. Saya sedikit tergelitik dengan jawabannya. Saya ingin tertawa terbahak-bahak dengan ekspresi mukanya yang terlihat serius tapi tidak meyakinkan. Lalu saya meyakinkan dia dengan menanyakn bukti.dia menjawab “masih ingat kasus kenaikan BBM kemarin? Kalau boleh bersuara, saya akan dengan lantang teriak bahwa saya tidak setuju. Tetapi kita hanya di DPRD, jadi tidak bisa bersuara walaupun saya ikutan dalam demo menentang kenaikan harga bensin. Dan lagi-lagi jawaban konyol yang di berikan. Apakh dia tidak ingat bahwa sebagai orang pemerintahan, dia di larang untuk berdemo. Karena kedudukannya dari partai yang pro pemerintahan. Saya tanyakan lagi. tapikan bapak dari partai yang pro-pemerintah?yang mendukung kebijakan partai berkuasa? “tidak masalah. Ini kan negara demokrasi, jadi semua orang bebas bersuara dong?”  tegasnya. walaupun harus melawan keputusan partai? “ya, pasti, semua ada konsekuensinya.” Sambil mematikan Sampoerna mildnya yang masih tersisa setengah batang.
            Pertanyaan selanjutnya saya angkat kasus pengerrukan pasir di Pontang dan di sungai cibanten yang Tentu saja itu mendapatkan izin dari komisi ini. Lalu, apakah itu satu contoh Undang-undang yang Pro rakyat? “kalau anda mengikuti kasus ini, tentunya akan tahu jika kasus ini sedang kami godog dalam rangka mencari solusi yang terbaik. Nanti lihat saja gimana jadinya. Apakah akan ada masalah yang timbul lagi atau akan berakhir dengan baik. Yang pasti kita telah mengusahakan yang terbaik untuk mereka. Dan dari apa yang nantinya kami rapatkan. Semoga saja bisa menjadi solusi bagi kedua belah pihak.” Jawabnya.
            Lalu tiba-tiba datanglah seseorang dari luar ruangan tanpa mengetuk pintu dan membawa sekitar 6 bungkus rokok di dalam pelukannya. Ada rokok dengan merek Sampoerna Mild, Classmild, Gudang garam, dan Djarum super. Saya sudah berharap cemas supaya saya bisa mendapatkan salah satu dari bungkusan rokok itu sebagai buah tangan saya. Ehh, memang bukan rejeki atau memang mereka yang bernafsu, padahal saya melihat mereka sudah memegang roko masing-masing. Mereka memilih roko yang jadi pesanan mereka. Dan ternyata rokok itu merupakan jatah rokok harian mereka. Sungguh nikmat rasanya menjadi anggota dewan. Mau ngerokok saja sudah ada jatahnya, tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Do`a saya pada saat itu adalah. “ya Allah, jika sampai saya pulang nanti, saya tidak di beri sebungkus pun rokok itu, semoga mereka lebih cpat mati dengan nikotin yang mereka isap karena mereka tidak mau berbagi. Amiiieen….”
Sedikit melupakan masalah tentang Rokok, saya selanjutnya akan melancarkan pertanyaan provokatif dan sedikit intimidasi. Pertanyaan saya tentang Kabupaten Serang. sebenarnya Kabupaten Serang memiliki kemajuan yang berbeda di setiap tempatnya. Jika kita menyoroti tentang kerja Komisi I yang luas. Perizinan dunia usaha, keuangan daerah, kependudukan dan lain-lain. Dengan kemajuan Kabupaten kota Serang yang luas. Sebenarnya siapa yang salah? Saya mengajukan 3 aspek, yang pertama Bapak/Ibu  dan kawan-kawankah selaku orang-orang di pemerintahan? (2) Sistem perundang-undangan dari bapak sendiri yang samar-samar? (3) Atau dari rakyatnya sendiri yang salah? Lalu dia menjawab dengan menghela nafas dan mengambil batang rokok selanjutnya. Makin tak karuan saya melihat pemandangan itu, perasaan ‘ngidam’ pengan ngerokok semakin menjadi. Dia menjawab. “saya sebenarnya tidak suka dengan menyalah-nyalahkan dan mencari kambing hitam dalam sebuah masalah. Karena hal ini saya takut nantinya akan menjadi suudzon di tengah masyarakat. Saling menyalahkan dan mengaku diri paling benar. Sebenarnya semua telah berjalan dengan benar dan sesuai dengan jalurnya. Dan semuanya pun sudah pasti bekerja dengan maksimal. Dan disinilah kita seharusnya bisa bekerja sama dalam mengatasi masalah-masalah. Anda dengan tridarma perguruan tingginya. Saya dengan segala fungsi dan kerja saya. Rakyat dengan apa yang mereka lakukan. Jadi ayo kita bersama bekerja melakukan apa yang kita bisa dan semampu kita. Jika kita mampu bekerja sama, saya yakin kabupaten serang akan lebih baik lagi” pungkasnya.
Dan berlanjut ke pertanyaan yang terakhir tentang apa yang sedang terjadi hari ini, yakni hari sakti Pancasila. Pertanyannya dalam memperingati hari sakti Pancasila. ‘Apa arti hari ini dalam perspektif bapak selaku anggota DPRD dari  komisi 1.’ Tapi entah dia kurang fokus atau apa dia meminta saya untuk mengulang pertanyaan. Lalu saya ulangi lagi. ‘Apa arti hari ini dalam perspektif bapak selaku anggota DPRD dari  komisi 1.’ Tapi sekali lagi dia meminta saya untuk mengulangi pertanyaan saya. Entah pertanyaan saya yang terlampau sulit di cerna atau memang dia yang sudah tidak fokus. Akhirnya saya mengulangi pertanyaan yang sama sambil ia menyalakan sebatang rokok lagi. ‘Apa arti hari ini dalam perspektif bapak selaku anggota DPRD dari  komisi 1.’ Akhirnya dia mengerti dan mejawab. “dengan adanya hari pancasila ini, tentunya kami selaku anggota dewan dari komisi 1 berharap adanya reformasi di segala bidang di DPRD ini. Khususnya di komisi kami ini. Reformasi di bidang pemerintahan dalam arti mampu kembali kedalam funsgi dan asas-asas Pancasila. Dan segala sesuatunya mampu mempancasilais dalam kegiatan dan kerja kami.
Karena jawaban dari bapak yang saya wawancarai kurang memuaskan.lalu ada anggota DPRD lainnya yang ingin menambahkan. Saya yakin ia berasal dari Fraksi PKS/PPP/PKB. Karena terlihat Agamis dan sedikit reformis. Dengan rambut sedikit agak botak dan pakaian sama perlente, ia menambahkan. “Pancasila itu sebenarnyakan dasarnyakan dari Al-Qur`an. Bisa kita lihat dalam sita pertama yang berbunyi ketuhanan yang maha esa. Lalu sila persatuan Indonesia. Di surat apa saya juga sedikit lupa. Di situ tercantum bahwa kita sebagai umat Islam harus bergandengan bersama menghadapi masalah. Jadi kalau ada apa apa tuh harusnya di diskusi kan bersama. Jangan dikit-dikit demo, dikit dikit demo. Kalau masih bisa diskusi yah diskusi aja dulu. Jangan pagar gubernur di rusak-rusak. Kita juga manusia yang pasti punya khilaf.
Sampai di situ lah wawancara saya dengan anggota DPRD tersebut, lalu saya meminta sedikit foto bersama dengan bapak itu. Tapi semua yang ada di ruangan itu protes, mereka ingin di foto bersama. Dan akhirnya foto saya pun di isi oleh 4 orang anggota DPRD dan 1 orang staff. Dan ketika saya menyalami dan meminta izin untuk pulang. Bapak anggota Dewan yang saya wawancarai dengan setengah berteriak, beliau berpesan agar hasil wawancaranya tadi di perbagus isinya. Dan saya hanya membalasnya dengan senyuman manis yang semoga saja melekat erat di benak mereka.

Senin, 06 Februari 2012

Website untirta di hack !

Cilegon, 7 februari 2012.





Web untirta dengan domain www.untirta.ac.id baru saja di hack. hal ini terjadi sekitar pukul 02:00 dini hari. Pelaku meninggalkan kata-kata "Hacked by the.psikopat." dalam jejak ulahnya ini.

Belum jelas apa motif pelaku melakukan tindakan ini. Dan dari tulisan yang di tinggalkan, pelaku menggunakan bahasa asing untuk mencoba memberitahu bahwa dia telah berhasil mengambil alih kekuasaan di web tersebut.
Untung saja ulah pelaku tidak merugikan pihak Mahasiswa. Karena Mahasiswa Universitas sultan ageng tirtayasa masih bisa mengakses portal-siakad untuk melihat nilai hasil UAS.

Sabtu, 04 Februari 2012

Neoliberal di Indonesia yang makin menjadi !

Banyak aktivis yang meneriakan bahwa Rezim SBY-Boediono adalah rezim yang berkiblat kepada paham Neoliberalisme. nah, untuk penjelasan dan uraiannya, saya mendapat beberapa referensi mengenai hal ini. silahkan Om-om dan tante-tante cerna tulisan di bawah ini. lalu bandingkan bagaimana perspektif anda ketika sebelum membca tulisan ini dan sesudahnya...

NEOLIBERALISME DI INDONESIA (DATA DAN FAKTA):
Beberapa data dan fakta dibawahini menjadi pertimbangan,an tara lain:
1. Di masa Raffles (1811) pemilikmodal swasta hanya boleh menguasai lahan maksimal 45 tahun; di masa Hindia Belanda (1870) hanya boleh menguasai lahan maksimal selama 75 tahun;dan di masa Susilo Bambang Yudhoyono (UU 25/2007) pemilik modal diperbolehkan menguasai lahan selama 95 tahun. Teritorial Indonesia (tanahdan laut) telah dibagi dalam bentuk KK Migas, KK Pertambangan, HGU Perkebunan,dan HPH Hutan. Total 175 juta hektar (93% luas daratan Indonesia) milik pemodal swasta/asing.
2. Hutang Luar Negeri Indonesia (Pemerintah dan Swasta) sebesardua ribu lima ratus trilyun rupiah(Rp 2.500.000.000.0 00.000) diantaranya dibuat selama 5 tahun pemerintahan SBY sebesar Rp 300-an triliun. Bunga dan cicilan pokok Ro 450 trilyun. Pertumbuhan ekonomi 4 - 6 % per tahun hanya untuk biaya bunga dan cicilan pokok hutang luar negeri.Sebuah sumber menyebut negara telah bangkrut secara akuntansi karena hutang lebih besar dari assets. Kekuatan ekonomi bangsa Indonesia telah terjebak dalam hutang berkepanjangan (debt trap) hingga tak ada jalan keluar! Kita akan terus hidup bergantung pada hutang.Sementar a itu diduga ada mafia dlm"permainan hutang" ini yg mengambil keuntuangan dari"selisih bunga pinjaman hutang".makin banyak pinjaman makin menguntungkan mafia ini.Lintah darat terus menghisap darah rakyat.
3. Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara maju. Sementara China tidak mengekspor batubara, Jepang terus menumpuk cadanganbatubar anya. Sekarang kita harus bertarung di pasar bebas dagang dengan China - Asean. Ibarat petinju kelas bulu diadu dengan petinju kelas berat dunia. Pasti Knock-out! Siapa yang melindungi rakyat dan tanah tumpah-darah kita ini?
4. 40 tahun lalu pendapatan rakyat Asia Timur rata-rata sebesar US$ 100, bahkan China cuma US$ 50. Kini Malaysia tumbuh 5 kali lipat lebih besar dari pendapatan Indonesia, Taiwan (16 kalilipat), Korea (20 kalilipat), China (1,5 kalilipat) dantelah jadi raksasa ekonomi, politik, dan militer di ASIA. Ke mana hasil sumber daya alam kita yang sudah dikuras selama hampir 40 tahun ini? Ya memperkaya negara Barat, Singapura,ASIA Timur dan tentu saja oknum2 KAPITALIS di INDONESIA.
5. Ekonomi Indonesia hanya dikendalikan oleh 400-an keluarga yang menguasai ribuan perusahaan. Sejak Orde Baru mereka dapat monopoli kredit murah, perlindungan tarif, kuota,dan sebagainya. Semua itu karena mereka memberi upeti kepada penguasa. Sementara usaha kecil yang puluhan juta dianiya, digusur, dan dipinggirkan.
6. Akibat dari BLBI 1997, di mana Boediono terlibat dan dipecat oleh Soeharto, maka banyak bank berantakan. Kemudian direkapitalisas i ratusan trilyun. Bunga rekapitalisasi setiap tahunnya ditanggung oleh rakyatIndonesia melalui APBN sebesar puluhan trilyun untuk jangka 30 tahun ke depan. Yang menikmati BLBI di antaranya Syamsul Nursalim dkk, ongkang-ongkang kaki di Singapura(bahka n melaluiAyin tetap menjalin"persahabatan" dg PENGUASA Ind). Parahnya lagi, sekarang keadaan perbankan 66-70% sudah dikuasai oleh modal asing. Sebagian bank yang dikuasai asing itu menikmati bunga rekapitalisasi yang ditanggung oleh APBN tersebut. Kesimpulannya, negara Indonesiaini sudah berantakan dalam aspek-aspek mendasarnya (teritori, keuangan, hutang).
7. Dengan iming-iming pinjaman US$ 400 juta dari the World Bank,Undang-Undang Migas harus memuat ayat: Indonesia hanya boleh menggunakan maksimal 25% hasil produksi gas-nya. Bayangkan, kita eksportir gas terbesar di Asia, tapi penggunaangas-nya diatur dari luar. Akibatnya PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Asean Aceh Fertilizer, tutup karena kekurangan pasokan gas. Ini tikus mati di lumbung padi! Bahkan sekarang harga gas untuk rakyat mau dinaikkan lagi.
8. Dengan total anggaran belanja3.660 trilyun (tahun 2005 s/ d 2009), selama 1825 hari kerja, rezim ini hanya mampu menurunkan jumlah orang miskin dari 36,1 juta (16,6%) menjadi 32,5 juta (14,15%).Sumber lain malah menyebut terjadi penambahan jumlah orang miskin. Sementara pengangguran terbuka makin meningkat dari 7% menjadi lebih-kurang 8,5%. Padahal sebagian rakyatnya sudah rela jadi "kuli" di Arab Saudi,Malaysia, Korea,Hongkong, Singapura dan lain-lain...!!! Mau ke mana rakyat dan negeri ini dibawa...?
9. Beberapa tahun terakhir ini kita impor 1,6 juta ton gula, 1,8 juta ton kedelai, 1,2 juta ton jagung, 1 juta ton bungkil makanan ternak, 1,5 juta ton garam, 100 ribu ton kacang tanah, bahkan pernah mengimpor sebanyak 2 juta ton beras. Pastinya ada yang salah dengan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia menyangkut sektor pertanian. Pasti juga ada agen kapitalis yang bermain di balik penindasanyang terjadi terhadap para petaniIndonesia ini.
10. Untuk pemenangan PEMILU dan PILPRES(selain "PROYEK CENTURY"), demi bertahannya rezim 'anak manis' ini, maka majikan dari luar ( BANK DUNIA)memberi bantuan pinjaman sekitar 50 trilyun untukmengambil hati orang desa, masyarakat miskin,dan pegawai negeri (PNPM, BLT, GAJI ke-13, JAMKEMAS, KUR, RASKIN, dll). Utang makin bertambah demi citra rezim di mata rakyat 'bodoh'. Ditambah lagi dengan UTANG, untuk kesejahteraan pegawai DEPKEU atas nama REFORMASI BIROKRASI, sebesar hampir 15 trilyun, yang menghasilkan GAYUS MARKUS.Makin sempurna kejahatan rezim ini!
11. Penerimaan negara dari mineral dan batubara (minerba) hanya 3 persen (21 trilyun pada tahun 2006). Padahal kerusakan lingkungan dan hutan yang terjadi sangat dahsyat dan mengerikan!. Devisa remittance dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) saja bisa mencapai 30 trilyun pada tahun sama. Jadi kemanakah larinya hasil emas, tembaga, nikel, perak, batubara, hasil hutan lainnya, dan seterusnya, yang ribuan trilyun itu?...
12. Dari permainan ekspor-imporminyak mentah, pelaku perburuan rente migas 'terpelihara', dan setiap tahun negara dirugikan sampai 4 trilyun. Namun menguntungkan 'oknum' tertentu yg dikenal sebagai MR TWO DOLLARS.Inikah penyebab pansus BBM tdk berkutik ? Siapakah dia...?
13. Disepakati kontrak penjualan gas (LNG) ke luar negeri dengan harga antara tiga hingga 4 dollar Amerika/mmbtu. Padahal saat kontrak disepakati harga pasar internasional US$ 9/mmbtu. Gas dipersembahkan buat siapa? Siapa yang bermain?
14. Dugaan kekayaan negara yang hilang sia-sia: 1>. Dengan memakai asumsi Prof. Soemitro 30% bocor, maka kalau APBN 2007 sebesar 750 trilyun, maka bocornya lebih kurang 250 trilyun. 2>. Penyelundupan kayu/pencurian hasil laut, pasir, dan lain-lain 100 trilyun. 3>. Potensi pajak yang tidak masuk kas negara tahun 2002 (menurutKwik Kian Gie) sekitar 240 trilyunkalau sekarang misalnya dua kali lipat, maka angkanya berkisar 500 trilyun. 4>. Subsidi ke bank yang sakit menurut Kwik 40 trilyun tahun 2002. Maka secara kasar potensi pendapatan negarayang hilang sia-sia totalnya 890 trilyun. Itulah salah satu sebab rakyat tetap miskin, segelintir orang mahakaya, dan negara tertentu kecipratan menjadi kaya.
15. Dengan standar buatan Indonesia orang miskin di negeri ini tahun 2006 berjumlah 39 juta (pendapatan perhari 5.095,-) Tapi kalau memakai standar BankDunia/standar internasional US$ 2 per hari, maka orang miskin di Indonesia lebih kurang 144 juta orang (65%). Lalu apa yang kita banggakan dari pemimpin bangsa ini?
16. Tahun 2005 BPK menemukan900 rekening gelap senilai 22,4 trilyun milik 18 instansi pemerintah. Pada waktu itu ada 43 instansi yang belum diaudit. Jadi masih banyak uang negara yang gelap yang belum dimanfaatkan. Kenapa mesti menghutang untuk memberi rakyat raskin dan BLT? Kenapa jalan-jalan raya di tengah kota banyak yang bolong-bolong? Kenapa begitu banyak orang yang mengemis di pinggir-pinggir jalan?
17. Dengan 63 hypermarket, 16 supermarkets di 22 kota (termasuk 29 hypermartket Alfa dan jaringannya di seluruh Indonesia), maka Carefour Indonesia (komisarisnya jenderal-jender al) total menguasai bisnis ritel. Bagaimana nasib jutaan warung-warung kelontong milik rakyat kecil? Atas nama liberalisme pasar semua digusur?
18. Sampai sekarang jumlah mall dengan konsep one stop shopping di JKT sekitar 80an dan akan bertambah tahun ini menjadi 90an .Smentara pasar tradisional yang dikelola PD Pasar Jaya tinggal 150an dlm keadaan"babak belur".SIAPAKAH PEMILIK MALL ?? Smentara penghuni pasar tradisional mayoritas pribumi yg dengan memelas dan menjerit pendapatannya terus melorot.Siapa peduli mereka?Persaing an atas nama ideologi apa ini ?Atau penindasanrakyat macam apa ini?
19. Sepuluh tahun kedepan Indonesia akan impor biji gandum lk 10 juta ton(butuh devisa lk 42,5 triliun rupiah).Sekaran g masih 5 juta ton/ tahun. Itu artinya akan jadi importir terbesar didunia.Kebijakan pertanian dan pangan yg tidak pro petani/rakyat, membuat kita tergantung pada impor gandum dari AS, Kanada dan Australia. Budaya makan mie,roti dll ikut andil(sukses marketing kapitalis juga).Padahal di Meksiko mampu memproduksi mie dari tepung jagung atau di China Selatan dari tepung beras. Indonesia sebenarnya mampu membuat yang seperti itu bahkan tepung sagu melimpahruah, kalau mau. Tapi bisnis impor gandum dan jual beli terigu sudah jadi “kerajaan tersendiri” yang dinikmati kapitalis. Tak peduli kesengsaraan petani Indonesia.
20. Tahun 2003 BUMN Indosat dijual ke TEMASEK SINGAPURA dengan harga 5 triliun.Selama lk 5 tahun TEMASEK telah meraup keuntungan lk 5 triliun laba dari bisnis telekomunikasi tsb. Artinyasecara kasar modal sudah kembali. Tahun 2008 TEMASEK menjual Indosat ke QATAR TELECOM senilai 16 triliun. Itu keuntungan mutlak hanya dalam 5 tahun dari perusahaan Singapura. Siapa yang pintar dan siapa yang “pura-pura bodoh”? Ini salah satu dosa rezim neolib yang tak akan dilupakan rakyat.
21. Sampai saaat ini kebutuhan daging sapi nasional sekitar 400 ribu ton(1,8 ekor sapi).dari jumlah tsb baru bisa dipenuhi lk 65%. kekurangannya diimpor dari AS,AUSTRALIA,SE LANDIA BARU, KANADA, IRLANDIA, BRAZIL.Pemerintah mencanangkan swasembada daging sapi thn 2014. tapi yang terjadi sejak tahun lalu adalah serbuan dagingsapi impor, sapi siap potong impor, daging sapi beku impor yang menghantam usaha peternakan rakyat. Tak tergambar bagaimana program utk merealisasikan swasembada daging tsb secara gamblang(sejak zaman Soeharto ada TAPOS tapi tetap swasembada daging tak terwujud).Tak beda dengan impor kedele, jagung, kacang tanah, gula dll berujung pada tdkdiberdayakannya secara optimal kemampuan petani/ peternak utkmengisi pasar dalam negeri gunamenghadapi kebiasaan impor yang hanya menguntungkan segelintir pengusaha /kapitalis. Rezim ini berpihak ke siapa?
22. Tahun 2008 adalah tahun monumental bagi industri otomotif di Indonesia. Tercatat penjualan 607.151 unit mobil dan lk 6.000.000 unit sepeda motor.Tentu saja AGEN TUNGGAL PEMEGANG MERK(ATPM)berpe sta, apalagi PRINCIPALnya. Apakah Pemerintah dan Rakyat Indonesiamendapat manfaat dari pesta tsb? Ya tentu. Tapi tidak sebanyak yang diraih bila Indonesia punya merk mobil nasional sendiri lewat pembelian lisensi seperti yang ditempuh Malaysia, India, China, Iran dan Korsel. Sudah puluhan tahun gagasan punya merk mobil nasional tapi kandas. Tommy, Bakri dan Texmaco sdh mencoba tapi kandas. Apakah karena kekuatan kapitalisme pada industri otomotif Indonesiasedemikian mencengkeram sehingga kita tak berdaya atau political will yang lemah? KenapaMalaysia bisa dengan PROTON-nya?
Itulah beberapa butir yang membuat kita termotivasi untuk mengadakan perlawanan terhadap rezim penghisap, penindas, dan penjajah gaya barudan antek-anteknya di Indonesia kita yang tercinta ini.
Bravo Revolvere > Fesbuker Indonesia

sumber @
''Berita" Suara Rakyat Indonesia
http://www.facebook.com/pages/Berita-Suara-Rakyat-Indonesia/140874502616416