Pages

Selasa, 04 Januari 2011

Hubungan Partai politik dalam hubungan dengan pemilu di pandeglang

Ketidak netralan adalah salah satu factor mengapa pemilu di pandeglang bisa di ulang. Pertama ialah sikap KPU terlalu berpihak sebagai pihak pengadil dan penghitung suara. Ke-dua ialah keterlibatan Gubernur kita tercincah dalam kampanye salah satu calon. Padahal sebagai Gubernur dia harus lah menjadi pihak yang netral dalam proses pemilihan Bupati dan calonnya, bukannya jadi memihak kepada calon tertentu dan justru memenangkannya. Faktor yang melatar belakangi terjadinya Nepotisme: pertama ialah karna ingin meneruskan politik dinasti yang selama ini telah di laksanakan oleh atut. Kedua karna pandeglang merupakan lumbung suara yang cukup subur dalam setiap Pilkada, maka mau tidak mau, pandeglang harus jatuh kepada tangan keluarga atut. Hubungannya dengan partai politik: partai politik sebagai wadah dan penyambung lidah rakyat semakin lama semakin tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Hal ini terbukti pada fakta yang terjadi di lapangan. Partai politik hanya mementingkan kemenangan partainya semata, bukan urusan rakyat lagi yang jadi prioritas utama mereka. Asalkan rakyat memilih partainya pada pemilu dan dan partainya menang, selesai sudah kepentingan mereka atas rakyat dan janjinya. Partai tidak mampu memberikan kader kader yang terbaik yang mampu memimpin negeri/daerah ini. Partai hanya bisa memberikan sosok pemimpin yang bisa memberikan pencitraan baik saja. Sedangkan kapabilitas mereka sebagai pemimpin dan uswatun hasanah hanya 0 besar. Kita hanya di beri pilihan yang serba minus, minus dalam hal skill leadership, minus dalam hal memanage urusan khalayak banyak. Dan kita hanya di beri pilihan memilih pemimpin yang bermasalah. Dalam kasus ini Erwan adalah orang kepercayaan atut. Dan terpilihnya erwan mungkin membawa misi penting dari atasannya, yaitu Atut. Yang kedua ialah Irna. Kita telah mengetahui bahwa Irna adalah isteri dari bupati pandeglang sebelumnya yang terjerat kasus korupsi, yaitu Dimyati. Sulit untuk mengelak kalau Pemilu di Pandeglang bener-benar terjadi Nepotisme. Bagaimana pun caranya Partai Golkar harus berjuang untuk memenangkan pemilu di daerah Pandeglang agar tetap bisa memastikan suara untuk pemilu kedepannya tidak jatuh ke tangan PDI-perjuangan yang menjadi rival abadi dari Partai Golkar.  Prediksi kemenangan: jika kita melihat bagaimana buruknya system pemilihan umum di Pandeglang. Sudah pasti kita bisa menebak siapa yang akan menjadi pemenang dari pemilihan bupati dan wakil bupati tersebut. Tidak lain dan tidak bukan ialah pasangan nomer urut 6, Erwan dan Iye. Tapi jika MK turun langsung dan mejadi pengawas di dalam pemilu pandeglang ini. Menurut saya pasangan nomer 5 lah yang akan mendapat kursi sebagai Bupati dan wakil Bupati kabupaten Pandeglang.  Solusi: dalam menciptakan Pemilu yang minimal bersih dan adil, mungkin salah satunya adalah dengan hadirnya pihak-pihak yang di anggap netral dari proses pemilihan, pemungutan sampai dengan penghitungan. hal ini di maksudkan agar meminimalisir kemungkinan untuk melakukan kecurangan. Pihak yang di anggap netral mungkin bisa di ambil dari LSM yang Independent maupun dari Mahasiswa selaku social control.