Lingkar selatan atau yang biasa di sebut ring road ini di bangun pada awal tahun 2000n, namun pada faktanya baru selesai di bangun pada akhir tahun 2007. jalan yang menghubungkan antara kota cilegon(tol cilegon barat) dan berujung di kawasan industri anyer ini bisa menjadi jalur alternatif untuk menuju ke objek wisata pantai anyer. di balik fungsinya yang sangat vital ini, banyak sekali orang-orang yang mengambil ke untungan dengan memanfaatkan jalur ini sebagai ladang dalam mengais pundi-pundi rupiah. hal ini terlihat jelas dari seringnya terjadi kerusakan di jalur yang panjangnya sekitar 15KM ini. lagi lagi lagi lagi dan lagi jalan ini mendapat perbaikan, kalau perbaikannya hanya di sekitar penambalan jalan yang berlubang saja sih masih bisa di tolelir oleh masyarakat. tapi perbaikan yang dilakukan malah justru bersifat rekonstruksi, yang artinya sebagian ruas jalan ini harus di tata ulang. dan saya masih ingat sekali, rekonstuksi terakhir kali yang dilakukan selesai pada tanggal 29 desember 2010 dan mulai mengalami kerusakan lagi sekitar tanggal 8 februari 2011. wah berarti hanya dalam kurun waktu yang kurang dari 1,5 bulan, jalan ini sudah mengalami kerusakan yang sangat parah. parah dalam artian jalan itu memang sudah kurang layak di sebut jalan. mulai dari aspalnya yang terkelupas dari kulit jalan, jalan yang gersang berdebu, berkerikil, sampai jalan yang memumbul ke atas seperti polisi tidur(mirip seperti pengendalian tanah yang di lakukan oleh Avatar). dan saya fikir dana untuk merekonstruksi jalan Lingkar selatan ini pasti lah membutuhkan dana yang sangat-sangat besar. dan tanda tanya besar yang ada di benak saya adalah siapa orang yang meng-arsiteki di setiap perbaikan jalan yang sering di lakukan? pastilah yang menjadi motor dalam perbaikan jalan itu adalah orang yang belajar di bangku kuliah dan telah lulus dalam program belajar dengan jurusan Tekhnik sipil. mungkin alasan klasik yang sering di ungkapkan oleh para pejabat yang di mintai keterangan perihal masalah tersebut pasti lah jawaban mereka tidak jauh jauh dari air. selama ini air selalu di kambing hitamkan dalam masalah rusaknya ruas-ruas jalan yang terjadi di Indonesia. lalu kalau begitu buat apa ada seorang yang telah bergelar "Ir" ataupun "S.t" dalam setiap perbaikan kalau masalah air saja tidak bisa di atasi. saya kira dengan adanya drainase yang baik maka insya Allah masalah ini bisa terselsaikan dengan baik. kecuali kalau ada pihak-pihak yang sengaja ingin membuat jalan lingkar selatan ini menjadi selalu rusak dalam jangka waktu yang telah mereka tentukan. agar mereka bisa mendapatkan objekan dari rusaknya ruas jalan ini. kalau betul begitu mari bersama-sama kita haturkan sumpah pada orang yang seperti itu agar ia jatuh tersungkur di jalan yang telah mereka buat. bukan kah ruas jalan adalah menjadi salah satu faktor lancarnya perekonomian suatu daerah? jika jalan yang menjadi nadi perekonomian rusak, maka akan rusak juga lah perekonomian daerah tersebut.
